Pengalaman
Sewaktu PKM di SMA Negeri 2 Singaraja.
Saya mahasiswa IHDN
(Institut Hindu Dharma Negeri) Denpasar kampus Singaraja. Pada semester VII
ini, muncul 1 mata kuliah yaitu PKM ( Praktek Kemampuan Mengajar ), dimana saya
harus menjalani praktek mengajar di salah satu sekolah, sebagai persyaratan
untuk meraih S1. Saya mendapat tempat PKM di SMA Negeri 2 Singaraja. Sekolah
ini sangat familiar buat saya, karena di sekolah ini tersimpan banyak sekali
kenangan saya bersama almarhum Ibu saya. Karena 8 tahun yang lalu, ibu saya
adalah seorang guru di sekolah tersebut. Sebenarnya saya sangat menghindari
sekolah ini. Dulu waktu saya SMA pun saya enggan untuk bersekolah di SMA N 2
Singaraja ini, saya lebih memilih bersekolah di sekolah lainnya. Agar saya
tidak terus teringan dengan almarhum Ibu saya. Namun apa mau dikata, SK PKM
saya sudah jatuh di SMA N 2 Singaraja. Dan mau tidak mau saya harus
menjalaninya.
Hari pertama masuk ke
SMA N 2 Singaraja, sebagin guru-guru disana menyapa saya. Mereka teringan
dengan sosok almarhun ibu saya yang katanya wajahnya sangat mirib dengan saya.
Guru-guru itu menanyai kabar saya, dan mengenang kenangan sewaktu ibu saya
masih aktif menjadi guru disana. Saya hanya diam dan sesekali tersenyum
mendengar celotehan-celotehan guru tersebut sembari menahan air mata karena
teringat dengan almarhum ibu saya. Masuk ke sekolah tersebut serasa reunian
bersama guru-guru disana. Namun ada sisi
positifnya yang bias saya ambil. Saya menjadi gampang untuk mengurus segala
sesuatu, seperti administrasi dan lain-lain. Karena sebagian besar guru-guru
disana sudah saya kenal, jadi salah lebih mudah untuk berkomunikasi.
Saya mendapat bagian
mengajar di kelas XI IPA 4, dan XII IPA 3. Awalnya sedikit deg-degan untk masuk
pertama kali ke kelas tersebut. Apalagi didampingi oleh guru pamong yaitu Pak
Dewa Made Artana. Sebenarnya yang buat deg-degan itu lebih pada takut jika
salah mengeluarkan kata-kata di depan kelas, atau takut salah memberikan contoh
yang berkaitan dengan materi yang dijelaskan. Namun semuanya tidak seburuk yang
saya pikirkan, semuanya berjalan dengan lancar. Keberhasilan pertama kali
mengajar membuat saya ketagihan untuk mengajar di kelas itu. Siswanyapun mau mendengarkan
penjelasan saya dengan baik. Walaupun ada beberapa murid yang sedikit nakal di
kelas dengan nyeletuk pada saat saya menjelaskan, ada juga yang senyum-senyum
seniri, seolah-olah mencari perhatian agar bias diperhatikan oleh saya. Tapi
itu malah saya jadikan tantangan tersendiri buat saya dalam mengajar. Semakin
siswa itu berbuat aneh, semakin saya dekati dia, sampai akhirnya dia yang malu
sendiri kepada saya, dan ternyata itu berhasil. Saya bias merubah kebiasaan
buruk dia pada saat saya mengajar dikelas. Pada saat di kelas saya memposisikan
diri saya bukan sebagai orang yang hebat, yang tau segalanya. Tapi saya
memposisikan diri saya sebagai pendamping mereka dalam belajar. Saya hanya
mendampingi dan membimbing mereka saat mereka bingung pada materi pelajaran
Agama Hindu tersebut. Saya berusaha agar mereka merasa senyaman mungkin saat
menerima pelajaran tersebut, sehingga materi bias terserap dengan baik. Diluar
kelas saya lebih memposisikan diri sara sebagi teman-teman mereka. Dimana
mereka ingin curhat, bercerita, ataupun bercanda tawa. Itu membuat saya nyaman
beraa ditengah-tengah mereka.
Pada saat ujian PKM,
saya memilih kelas XI IPA 4 sebagai tempat ujian saya. Mereka sangat antusias
untuk mebantu saya. Dari menyiapkan media, sampai saat ujian berlangsung semua
siswa tertib dalam megikuti pelajaran. Malahan saya yang sedikit grogi pada
saat ujian. Mereka mengingatkan saya dengan menulis pada secarik kertas yang
diperlihatkan kepada saya yang berisi tulisan “santai bu!”. Membaca itu saya
lngsung menarik nafas, dan berusaha untuk lebih tenang. Dan hasilnya sangat
memuaskan. Saya puas dengan hasil ujian PKM saya, berkat kerjasama yang baik,
saya bisa menyelesaikan ujian PKM dengn baik pula. Tak lupa saya mengucapakan
terimakasih pada semua pihak yang telah membantu saya. Dari guru pamong, dosen
pembimbing, teman-teman, dan juga para siswa yang sangat berparan penting pada
saat ujian saya.
Ujian PKM telah usai
kini tinggal menyusun laporan PKM dan melakukan perpisahan di SMA N 2
Singaraja. Berat rasanya untuk berpisah dengan para siswaku. Karena mereka
sudah mengajariku tentang arti kesabaran, kebersamaan dan masih banyak lagi hal
yang lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar